Selasa, 21 September 2010

Tips tentang pemasangan baru instalasi rumah anda agar aman dari bahaya listrik

Berikut adalah tips-tips seputar pemasangan baru instalasi listrik:
  1. Lakukan pekerjaan instalasi listrik sebelum dinding diplester. Jadi begitu dinding bata terbentuk, instalasi listrik bisa langsung dipasang. 
  2. Gunakan pipa paralon. Tujuannya sehingga bila diperlukan pengantian kabel, maka mudah melakukannya. Serta hindari sambungan kabel di dalam pipa. Bila ada sambungan usahakan di atas plafon atau tempat yang bisa dibongkar. Gunakan konektor dengan standar SNI dan bungkus dengan solatip listrik sehingga sambungan aman dari kerusakan yang disebabkan air dan serangga.
  3. Buat titik ground. Minta kepada Biro Teknik Listrik (BTL) yang memasang instalasi untuk menyediakan titik ground. Sehingga bila terjadi korsleting atau spanning, kelebihan arus bisa disalurkan ke bumi. Ground biasanya berupa batang besi (ferit) yang ditanam sedalam 3 meter kedalam tanah, kemudian disambung kabel tembaga.
  4. Tentukan titik lampu. Sangat baik jika titik lampu telah ditentukan jauh-jauh hari. Sehingga pada saat pemasangan instalasi sudah ditentukan banyaknya kabel yang dibutuhkan serta proses penarikkan kabel juga sudah terpola dengan baik. Mengenai lampunya sendiri tentu tak harus dipasang saat itu juga. Bisa dilakukan nanti setelah pengecatan selesai agar lampu tak kotor.
  5. Tentukan titik stop kontak. Bila daerah tersebut kawasan banjir, hindari memasang stop kontak di dinding bagian bawah. Sebaiknya stop kontak ditaruh di bagian atas. Ini juga untuk menghindari tersengatnya putra-putri kita saat bermain.
  6. Pasang stabilizer. Bila dirasa perlu, sediakan sambungan dekat meter untuk dipasang stabilizer atau automated voltage regulator (AVR). Agar bila tegangan tak stabil, tidak terjadi hal-hal yang tidak anda inginkan. Karena seluruh arus yang masuk kedalam rumah sudah melalui AVR terlebih dulu.
  7. Pilih kabel solid. Untuk pemilihan kabel dalam rumah sebaiknya kabel solid, bukan serabut. Kabel jenis ini mengalirkan listrik dengan baik dan meminimalisir kehilangan daya (losses). Ciri kabel ini agak kaku dan bila dibuka tembaganya berupa batang tembaga, bukan serabut tembaga yang dipilin menjadi satu.
  8. Sesuaikan kabel. penggunaan kabel juga patut mempertimbangkan besaran kabel yang sesuai dengan daya yang diinginkan. Untuk hal ini, baiknya anda konsultasikan dengan pihak kontraktor listrik.
  9. Pilih pipa paralon tebal. Sebetulnya semua pipa memiliki kwalitas yang cukup baik. Tapi lebih baik pilih yang agak tebal biar tak mudah rusak.
  10. Pakai LHE (Lampu Hemat Energi). Meski harga belinya sedikit lebih mahal, tapi LHE jauh lebih lebih ekonomis secara jangka panjang. Karena cahanya lebih terang dan usianya pun lebih lama dibanding dengan lampu pijar dan neon.

MENGHINDARI BAHAYA LISTRIK

Listrik sangat berbahaya bahkan dapat berujung pada kematian jika salah dalam penggunaannya. Berikut ini beberapa hal yang dapat menjadi tips untuk menghindari bahaya listrik.
  1. Jangan bermain layang-layang di sekitar jaringan kabel listrik.
  2. Perhatikan putra-putri Anda di rumah, jangan biarkan mereka memainkan kabel atau stop kontak listrik.
  3. Jangan lupa Anda mematikan setrika, bila tidak dipakai.
  4. Jangan membakar sampah tepat di bawah jaringan kabel listrik.
  5. Jangan menyambung sekering yang telah putus dengan serabut kawat, gantilah dengan yang baru. 
  6. Putuskan aliran listrik dari Alat Pembatas dan Pengukur (APP) bila rumah Anda kebanjiran/kebakaran. 
  7. Potonglah ranting pohon bila menyentuh kabel listrik di sekitar rumah Anda. 
  8. Jangan mengaliri arus listrik pada pagar rumah Anda, demi alasan keamanan. 
  9. Jangan menangkap ikan di empang dengan cara menggunakan aliran listrik ke dalam empang. 
  10. Periksa dan gantilah instalasi listrik rumah Anda jika telah berumur 5 tahun. 
  11. Jika Anda melihat kabel putus pada tiang listrik, jangan disentuh sebaiknya menjauhlah dan laporkan secepatnya ke Kantor Area Pelayanan PT PLN (Persero) terdekat.
 Kawan, listrik bisa dijadikan teman yang sangat bersahabat. Tetapi jangan lupa, dia juga bisa menjadi musuh dalam selimut yang bahayanya berakibat fatal. Lebih baik berhati-hati sebelum bertindak, mencegah lebih baik dari pada ada kejadian yang tidak diinginkan..
 

HEMAT LISTRIK HEMAT BIAYA DAN TIDAK MUBADZIR

Kiat Menghemat Energi Listrik di Rumah Tangga

Mendengar tidak sama dengan melihat dan melihat tidak sama dengan melakukan. Ajaran seindah apapun tidak akan ada gunanya jika tidak dilakukan. Sayangilah listrik anda, mulailah dengan menggunakannya dengan hemat dengan menjalankan tips-tips berikut. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan menumbuhkan sikap hemat energi listrik di rumah tangga, antara lain : Menyambung daya listrik dari PLN sesuai dengan kebutuhan. Rumah Tangga kecil misalnya, cukup dengan daya 450 VA atau 900 VA, rumah tangga sedang cukup dengan daya 900 VA hingga 1300 VA. Memilih peralatan rumah tangga yang tepat dan sesuai kebutuhan. Membentuk perilaku anggota rumah tangga yang hemat listrik, seperti: Menyalakan alat-alat listrik hanya saat diperlukan. Menggunakan alat-alat listrik secara bergantian. Menggunakan tenaga listrik untuk menambah pendapatan rumah tangga (produktif). Peralatan listrik rumah tangga pada umumnya sudah dirancang untuk pemakaian listrik yang hemat, namun pada prakteknya masih ditemukan pemborosan energi listrik. Hal ini dapat terjadi antara lain karena penggunaan peralatan dengan cara yang kurang tepat.


Langkah-langkah Penggunaan Peralatan Listrik Rumah Tangga Dlm Menghemat Pemakaian Energi Listrik
Lemari Es
Memilih lemari es dengan ukuran/kapasitas yang sesuai. Membuka pintu lemari es seperlunya, dan pada kondisi tertentu dijaga agar dapat tertutup rapat. Mengisi lemari es secukupnya (tidak melebihi kapasitas). Menempatkan lemari es jauh dari sumber panas, seperti sinar matahari, kompor. Meletakkan lemari es minimal 15 cm dari dinding/tembok rumah. Tidak memasukkan makanan/minuman yang masih panas ke dalam lemari es. Membersihkan kondensor (terletak di belakang lemari es) secara teratur dari debu dan kotoran, agar proses pelepasan panas berjalan baik. Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan karena semakin rendah / dingin temperatur, semakin banyak konsumsi energi listrik. Mematikan lemari es bila tidak digunakan dalam waktu lama.

Seterika Listrik
Mengatur tingkat panas yang diperlukan sesuai dengan bahan pakaian yang akan diseterika. Membersihkan bagian bawah setrika dari kerak yang dapat menghambat panas. Mematikan setrika segera setelah selesai menyetrika atau bila akan ditinggalkan untuk mengerjakan yang lain.

Televisi, Radio, Tape Recorder
Mematikan televisi, radio, tape recorder, serta peralatan audio visual lainnya bila tidak ditonton atau tidak didengarkan.

Mengatur Suhu Udara (AC)
Memilih AC hemat energi dan daya yang sesuai dengan besarnya ruangan. Mematikan AC bila ruangan tidak digunakan. Mengatur suhu ruangan secukupnya, tidak menyetel AC terlalu dingin. Menutup pintu, jendela dan ventilasi ruangan agar udara panas dari luar tidak masuk. Menempatkan AC sejauh mungkin dari sinar matahari lansung agar efek pendingin tidak berkurang. Membersihkan saringan (filter) udara dengan teratur.

Contoh Pemakaian listrik RUMAH TANGGA SEDANG
Rumah Tangga Dalam Menghemat Pemakaian Energi Listrik
Daya listrik: 900 VA

1 Seterika 350 watt, 2 jam/hari 0,70 kWh/hari
1 Pompa air 150 watt, 3 jam/hari 0,45 kWh/hari
1 Kulkas sedang 100 watt, 6 jam/hari : 0,60 kWh/hari
1 TV 20" 110 watt, 6 jam/hari 0,66 kWh/hari
1 Rice cooker 300 watt, 2 jam/hari: 0,60 kWh/hari
6 Lampu hemat energi 20 watt, 6 jam/hari: 0,72 kWh/hari
4 Lampu hemat energi 10 watt, 6 jam/hari 0,24 kWh/hari
Jumlah kebutuhan listrik perhari 3,91 kWh
Jumlah Kebutuhan listrik per bulan 3,91 kWh x 30 = 117,30 kWh

Nah selamat mencoba lebih hemat, demi anak cucu dan kantong kita kaaan...

Senin, 20 September 2010

TARIF LISTRIK NAIK, KURANG KREATIF..

6 Alasan Menolak Kenaikan Tarif Dasar Listrik

Assalamualaikum.Wr.Wb

Pemerintah dan DPR telah bersepakat untuk menaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) per tanggal 1 Juli 2010. Kebijakan ini pasti berdampak pada semakin sulitnya kehidupan masyarakat di negeri ini.

Alasan Pemerintah Menaikan TDL:

1. Alasan Klasik : Beban biaya operasional PLN makin berat;subsidi listrik yang didapat PLN dari pemerintah tidak bertambah;harga listrik saat ini dipandang belum mencapai harga keekonomian.

2. Alasan Saat ini : (a) Untuk menutupi kekurangan subsidi listrik. Menurut perhitungan, kebutuhan subsidi listrik tahun 2010 adalah Rp 60 triliun. Adapun alokasi subsidi yang disetujui DPR dalam APBN-P 2010 hanya sebesar Rp 55,15 triliun. Artinya, masih kurang Rp 4,85 triliun. Kekurangan dana itulah yang harus ditutupi oleh pelanggan golongan mampu lewat kenaikan TDL. (b) Pada 8 Maret 2010 lalu Menteri Keuangan saat itu, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan bahwa alasan kenaikan tersebut karena Pemerintah menaikan marjin keuntungan PT PLN dari 5 % menjadi 8 %. (Tempointeraktif.com, 9/3/2010).

Kebijakan Tersebut Harus Ditolak, Karena:

1. Tidak layak rakyat dikorbankan untuk menanggung beban operasional PLN, karena sesungguhnya yang terjadi adalah miss-manajemen di tubuh PLN dan kesalahan kebijakan pemerintah lainnya yang terkait dengan PLN seperti:

(a) Sebagian daya listrik PLN dipasok oleh pembangkit-pembangkit swasta atau Independent Power Producer (IPP), sehingga PLN membeli lebih mahal daripada harga yang semestinya.

(b) BBM untuk PLN mahal, kebijakan ekonomi pemerintah memaksa PLN membeli sumber energinya (BBM, gas, batubara) dengan harga yang dikehendaki oleh perusahaan-perusahaan asing, yang memegang kendali industri minyak, gas dan batubara.

(c) Pasokan Gas untuk PLN sangat minim. Sebaliknya gas produksi dalam negeri justru lebih banyak diekspor dengan kontrak jangka panjang. Hanya sekitar 30 % untuk dalam negeri dan sisanya 70 % dijual ke luar negeri. Pangkalnya adalah UU yang dibuat DPR, yaitu UU No 22 tahun 2001 tentang Migas.

2. Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) pada tahun 2010 tidak bisa dilepaskan dari skenario liberalisasi listrik seperti yang tertuang dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketenagalistrikan. Jika RUU ini jadi disahkan DPR menjadi Undang-Undang (UU) maka kenaikan tarif listrik menjadi sebuah keniscayaan.

3. Adanya liberalisasi listrik, memunculkan perusahaan pembangkit listrik selain PLN, sehingga harga listrik akan dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Banyaknya perusahaan pembangkit listrik tidak menjamin turunnya harga jual listrik, justru pengalaman menunjukkan di California, Amerika dan Inggris harga jual listrik terus merangkak naik.

4. Dalam pandangan syariah Islam, listrik adalah milik umum/rakyat, yang harus dikelola pemerintah untuk kepentingan rakyat, Rasul SAW bersabda:

“Kaum Muslim bersekutu dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api” (HR. Abu Dawud, Ahmad dan Al-Baihaqi)

Logikanya, pemerintah tidak boleh mengambil untung dengan menjual listrik kepada rakyat, yang hakikinya adalah pemilik listrik. Karena itu, sudah seharusnya PLN dikembalikan statusnya sebagai lembaga nirlaba (semata-mata untuk melayani rakyat) bukan perusahaan yang cari untung).

5. Seharusnya Pemerintah menjadi pelayan rakyat, Rasul SAW bersabda:

“Penguasa adalah pengurus rakyat dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang diurusnya” (HR Muslim).

Karena itu, pemerintah berkewajiban untuk menyediakan seluruh kepentingan rakyat, tentu dengan harga yang bisa dijangkau rakyat. Karena itu pula, kekayaan alam milik rakyat, termasuk listrik, harus dikelola oleh negara. Seluruh hasilnya harus dikembalikan kepada rakyat, diantaranya dalam bentuk berbagai pelayanan, termasuk penyediaan tenaga listrik yang murah.

6. Masalah kenaikan TDL dan semua problem yang dihadapi masyarakat saat ini berpangkal pada penerapan ideologi kapitalisme berikut sistem turunannya terutama sistem politik dan sistem ekonomi. Selama ideologi kapitalisme berikut sistemnya itu masih diadopsi, selama itu pula masalah tidak akan pernah berhenti mendera masyarakat. Karena itu, ideologi dan sistem kapitalisme itu harus ditinggalkan. Selanjutnya negara ini harus segera mengambil dan menerapkan ideologi dan sistem Islam dengan syariahnya dalam sistem Khilafah. Hanya dengan itu umat manusia bisa memandang masa depan yang lebih baik. Sungguh telah tiba saatnya untuk mewujudkan semua itu.

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kalian menuju sesuatu yang memberi kalian kehidupan” (Q.S Al-Anfal: 24)
Wassalam